Advertise

Mengakali Sanksi AS Huawei Berencana Melisensikan Desain Ponselnya

Mengakali Sanksi AS Huawei Berencana Melisensikan Desain Ponselnya 


Kabar terbaru yang beredar menyebutkan bahwa Huawei berusaha mengakali sanksi AS ini dengan cara elisensikan desain ponsel miliknya kepada perusahaan pihak ketiga. 

Menurut sumber Huawei tengah mempertimbangkan untuk melisensikan desain ponsel miliknya ke Xnova, salah satu unit usaha milik negara, yakni China Postal and Telecommunications Appliances Co (PTAC). 

Xnova sendiri dikabarkan sudah menjual ponsel Nova bermerek Huawei di situs markeplace miliknya. Kemitraan dengan Huawei kabarnya akan memungkinkan Xnova membuat ponsel di bawah mereknya sendiri, namun dengan menggunakan desain ponsel dari Huawei.

Di samping itu, pembuat peralatan telekomunikasi China, TD Tech Ltd juga dilaporkan akan menjual beberapa ponsel yang menggunakan desain ponsel Huawei di bawah mereknya sendiri.

Semenjak sanksi AS diberlakukan di masa Presiden AS Donald Trump, Huawei kehilangan akses ke sejumlah mitra teknologi penting. Selain Google, Huawei juga tak bisa bekerja sama dengan pabrikan chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Qualcomm. 

Nasib Huawei di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden belum memperlihatkan tanda-tanda perubahan, atau belum bakal dikeluarkan dari daftar entity list yang menjerat perusahaan selama dua tahun terakhir. 

Karna dimasukkannya Huawei ke dalam daftar entity list membuat perusahaan AS tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan Huawei -termasuk jual-beli komponen dan software- tanpa persetujuan pemerintah AS.Karena itulah, Huawei kesulitan mendapatkan komponen untuk memproduksi ponsel miliknya. 

Di sisi software, entity list membuat Huawei tidak bisa lagi menyertakan layanan Google Mobile Service (GMS) di deretan ponselnya. Berarti pemiliknya tidak bisa mengunduh aplikasi dari Play Store, menonton video dari YouTube, melihat peta di Google Maps, mengedit dokumen di Google Drive, dan lainnya. 

Ketiadaan ekosistem GMS tentu menjadi batu sandungan besar bagi ponsel Huawei, terutama untuk pasar di luar China yang konsumennya sudah terbiasa dengan aneka layanan Google. 


Posting Komentar

0 Komentar