Hai sahabat blakom!
Ban merupakan hal wajib yang harus di
miliki setiap kendaraan.tidak hanya itu ban memiliki peranan penting dalam
kendaraan.
Ban tidak hanya menopang berat mobil.
Peran si karet bundar itu sangat banyak di antaranya meredam getaran untuk
meningkatkan kenyamanan dalam kabin. Penggunaan ban yang salah bisa memicu
kecelakaan seperti ban berbeda merek pada satu mobil.
Untuk diketahui, rata-rata waktu
penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian. Ban wajib diganti
bila mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak ban aus tidak
merata.
Penggunaan ban beda merek pada satu mobil
sebaiknya dihindari. Sebab setiap merek ban pasti berbeda performanya karena
proses desain dan manufaktur yang berbeda. Termasuk peruntukannya, seperti
antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban
niaga.
Belum lagi terkait material dan konstruksi ban
yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan
penggunaan ban.
Ukuran tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti
lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas
kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial
atau bias, ban tubeless atau tubetype.
Selain itu, pattern atau pola telapak ban, awam
sering menyebutnya kembangan ban, berbeda sedikit saja bakal mengganggu
stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika
kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol.
Alhasil, daya cengkeram ban yang digunakan akan
berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan
kanan sehingga membahayakan.
Ban dengan merek berbeda sebagian besar tidak sama
performanya di jalan karena beda tipe dan peruntukan. Misalnya, produsen ban X
mengeluarkan merek ban A dan ban B dengan ukuran yang sama namun berbeda jenis
karena peruntukannya juga berbeda.
Bisa dipastikan kinerja dan karakter ban A dan ban
B tidak sama. Salah satu indikatornya, pola telapak ban keduanya berbeda
disesuaikan kebutuhan aplikasinya.
Jika mau mengganti ban, sebaiknya berasal dari
merek yang sama. Kalaupun tetap "memaksakan" ingin menggunakan ban
yang beda merek, ganti ban yang sama dalam satu poros roda.
Misalnya, menggunakan ban standar yakni ban A dari
produsen ban X dan ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan pertimbangan
budget, pemilik mau mengganti kedua ban belakang dengan ban C dari produsen ban
X karena harganya lebih terjangkau mengutip keterangan resmi Auto2000.
Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi
pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk andai mau mengganti
dengan ban merek D dari produsen ban Y.
Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta
berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang,
masih diperbolehkan. Meskipun idealnya, seluruh as roda menggunakan ban yang
sama guna memperoleh sinergi kinerja terbaiknya.
0 Komentar