Hay Sobat BlaKom !
Huawei adalah bayangan dari dirinya yang dulu. Divisi smartphone perusahaan telah menyusut secara signifikan sebagai akibat sanksi AS yang memblokir perusahaan dari sumber peralatan dan perangkat lunak semikonduktor utama, termasuk versi berlisensi dari sistem operasi Google Android.
Itu memberi saingan domestik seperti Oppo, Honor dan Realme kesempatan untuk bersinar di Eropa dan pasar internasional lainnya yang menjanjikan pertumbuhan cepat dan audiens yang cukup besar untuk alternatif iPhone Apple .
Honor baru - baru ini dipisahkan dari Huawei sebagai bagian dari kesepakatan divestasi yang bertujuan melindunginya dari dampak sanksi AS terhadap raksasa teknologi China.
Orang-orang seperti Xiaomi dan Oppo menguasai Apple dan Samsung pada tahun 2021, ketika Huawei turun dari peringkat pembuat smartphone top dunia.
Honor juga mendapatkan kembali pangsa pasar di China , menjadi pemain terbesar ketiga di sektor domestik untuk pertama kalinya pada bulan Agustus, menurut data Counterpoint.
Yang pasti, Huawei masih membuat ponsel sendiri. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan P50 Pocket, ponsel lipat bergaya clamshell, di pasar internasional. Namun, kinerja penjualannya di luar China telah sangat berkurang.
Pada hari Selasa, ketua bergilir Huawei, Guo Ping, mengatakan perusahaan tetap berkomitmen untuk pasar luar negerinya.
“Akankah Huawei mundur dari pasar internasional? Jawaban kami tetap ‘tidak’,” katanya kepada peserta MWC dalam pidato yang direkam sebelumnya. “Kami akan melanjutkan strategi globalisasi kami, dalam standar, bakat, rantai pasokan, dan banyak lagi.”
0 Komentar