Advertise

Rusia Tuding Google dan YouTube Melakukan 'Teroris'

Rusia Tuding Google dan YouTube Melakukan 'Teroris'


Rusia pada Jumat (18/3) menuding raksasa teknologi AS, Google dan YouTube, telah melakukan kegiatan "teroris". Tudingan itu disampaikan sebagai langkah pertama menuju kemungkinan larangan akses

Badan pengawas itu juga menyoroti para pengguna YouTube yang menyebarluaskan seruan penutupan jalur komunikasi Rusia dan Belarus.Tak hanya itu, Roskomnadzor juga menyatakan Google sebagai perusahaan yang terang-terangan sebagai anti-Rusia. Sehingga, badan pengawas tersebut menuntut perusahaan AS tersebut "berhenti menyiarkan video anti-Rusia sesegera mungkin."

Rusia adalah salah satu negara yang paling membatasi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. Situasi tersebut memburuk beberapa minggu terakhir sejak operasi di Ukraina dimulai pada Kamis (24/2).
Pada awal Maret 2022, Rusia melayangkan kasus pidana terhadap Meta atas tudingan mengizinkan unggahan seruan pembunuhan orang

Komite Investigasi Rusia melapor langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, kasus kriminal telah dimulai terhadap Meta karena mengizinkan konten yang dianggap ilegal.

Rusia juga telah memblokir akses raksasa teknologi lainnya, seperti Facebook. Twitter, dan Instagram. Pada awal pekan ini (14/3), Rusia resmi memblokir Instagram sehingga akses bagi 80 juta pengguna di negara tersebut tertutup.

Sementara itu, kantor berita Rusia menyebut WhatsApp tidak akan dibatasi karena dianggap sebagai alat komunikasi, bukan untuk mengirim informasi.


Posting Komentar

0 Komentar