Advertise

3G DAN WIMAX, ANTARA SUARA DAN DATA

Istilah 3G dan WiMAX sudah tak asing lagi di telinga kita. Kenapa 3G bisa lebih mudah diterima ketimbang WiMAX?. Evolusi 3G untuk teknologi seluler GSM adalah WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access), sedangkan untuk teknologi selular CDMA, evolusinya adalah variannya seperti CDMA 2000 EV-DO (Evolution Data Only). Ini artinya, pengguna ponsel dapat melakukan konferensi video secara multipartai dari beberapa lokasi berbeda, baik domestik maupun internasional. Dengan begitu, adegan futuristik berbincang dan bertatap muka di telepon yang ada di film fiksi ilmiah bukan lagi impian belaka.

Di samping 3G, ada lagi teknologi masa depan yang disebut Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX). Beda dengan 3G, WiMAX ini lebih memfokuskan pada layanan data pada akses Internet, bukan seluler. Basis teknologi 3G adalah suara, sedangkan WiMAX adalah data.

Teknologi WiMAX berkemampuan membawa bandwidth kapasitas besar dalam jarak jauh. Untuk mendukung terwujudnya penggunaan WiMAX, pada tahun 2005 sudah ada vendor yang akan mengeluarkan model fixed, jadi untuk backbone, dengan menggunakan antene dia bisa membawa 80 mega bandwidth untuk jarak sampai 80 kilometer. Jaraknya lebih point-to-point. Kemudian, tahun 2006 ada lagi yang disebut NLOS (non line off site), jadi tak perlu lagi point-to-point, yang penting nanti ada BTS-nya, sedang CPE (customer premise equipment)-nya bisa di mana saja.

WiMax mungkin tidak hanya cocok sebagai solusi komunikasi data pita lebar untuk Metropolitan Area Network (MAN), namun juga sebagai alternatif untuk komunikasi pedesaan. Daya jangkau dan kapasitas mengirimkan data yang besar adalah kekuatan WiMax dibandingkan teknologi sebelumnya. WiMAX mampu mengirimkan data hingga 80 megabit per detik (Mbps) untuk setiap base station (BTS) dengan jari-jari sel berukuran 2 hingga 10 kilometer.














Gambar 1. Cara Kerja WiMAX

Misalnya, BTS-nya ada di UPI ‘YPTK’ Padang dan kantor Anda di Pasar Raya Padang dimana perangkat penerimanya diletakkan di jendela, kemudian sambung kabel ke komputer Anda sudah bisa akses Internet. CPE-nya di mana saja asal menghadap ke luar. Kedepan, nantinya ada BTS dimana CPE atau alat penerimanya bukan lagi ditaruhkan di jendela, melainkan sudah akan tersedia dalam perangkat, misalnya notebook, laptop, PDA, smartphone dan sebagainya. Kalau itu sudah terjadi berarti sinyal Internet dengan bandwidth yang besar sudah bisa ditangkap sebagaimana halnya sinyal seluler.















Gambar 2. Ilustrasi Penggunaan Laptop dengan WiMAX

Secara Umum, WiMAX terdiri dari dua bagian yaitu Base Station Wimax dan Wimax Receiver atau disebut juga customer premise equipment (CPE).

Base Station Wimax terdiri dari electronic indoor dan tower Wimax. Umumnya satu base-station menjangkau radius 6 mile (secara teori dapat menjangkau hingga radius 50 km atau 30 mile, tapi menurut prakteknya baru terbatas sekitar 10 km atau 6 mile. Dalam area layanan tersebut dimanapun dapat mengakses internet secara wireless.

Base Station Wimax menggunakan MAC layer (didefinisikan dalam standard), sebuah interface umum yang membuat jaringan interoperable dan dapat mengalokasikan bandwdith uplink dan downlink ke pelanggan berdasarkan kebutuhan pada satuan waktu tertentu. Setiap base station menjangkau daerah yang dinamakan cel. Maksimal radius dari cell secara teori adalah 50 km (tergantung band frekuensi yang dipilih), namun pengembangan yang umum adalah radius 3 km sampai 10 km. Seperti jaringan mobile seluler, antena pada base station dapat omnidirectional (cell yang circular) atau directional (linear) dan atau sektoral.

Wimax Receiver dapat terdiri dari antena yang terpisah (bagian yang terpisah antara receiver electronic dan antenna) atau dapat berupa box sendiri atau PCMCIA card dalam laptop. Akses ke base station Wimax hampir sama dengan mengakses access point dalam jaringan WiFi, namun masih tingginya biaya instalasi CPE menjadi kendala karena memerlukan tenaga ahli dalam instalasi CPE untuk sistem BWA.
Backhaul lebih ke koneksi dari access point ke provider dan koneksi dari provider ke jaringan inti.

Wimax telah menggunakan teknologi frekuensi tinggi. Pengoptimalan Wimax terletak pada jenis transmitter (beam antena) dan lokasi penggunaannya (dinding, gedung tinggi). Selain itu, pemancaran transmiter HF dilakukan dengan sistem beam shaping. Jadi, mulai standar 802.16a, semua antena pada sebuah base station dapat saling terhubung untuk menyesuaikan beam characteristic terhadap jangkauan dan bandwidth. Teknologi transmisinya pun tergolong baru. Modulasi sinyal carrier dilakukan secara paralel melalui modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).

Tidak seperti halnya 802.11 (WiFi), WiMax dirancang khusus untuk lingkungan outdoor. Hal ini memanifestasikan WiMax dalam berbagai cara. Salah satunya, WiMax mempunyai berbagai persyaratan pada physical layer untuk optimizing symbol rate. Hal ini membuat WiMax sangat lambat munculnya. Tambahan lagi, WiMax tidak memperdebatkan masalah MAC protocol, seperti CSMA. Yang terpenting, penempatan bandwith per client, yang menjadi sangat penting bagi komunikasi jarak jauh.

Paparan di atas, memberikan fakta kepada kita bahwa WiFi adalah langkah yang tepat untuk digunakan pada enduser, sehingga WiMax and WiFi akan saling mengisi satu sama lain. WiMax mengisi kebutuhan jaringan akses outdoor tanpa kabel, sedangkan WiFi lebih cenderung kepada jaringan indoor tanpa kabel.

Posting Komentar

0 Komentar